Selalu Kangen dengan Jogja

  Selasa, 12 November 2024

Yogyakarta memang kota yang penuh dengan peninggalan sejarah. Terlihat dari nuansa dan bangunan yang ada, Yogyakarta seolah tak pernah lupa dengan sejarah yang pernah dilalui. Namun selain sejarah yang bisa dilihat melalui bangunan yang ada, ternyata Yogyakarta juga menyimpan berbagai peristiwa bersejarah yang pernah terjadi lho. Mau tahu apa saja peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Yogyakarta? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

1.    Berdirinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

(Sumber gambar: instagram.com/kratonjogja)

Yogyakarta berawal dari Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 yang menyebabkan Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengkubuwana I, selaku pemimpin Ngayogyakarta Hadiningrat membangun keraton sebagai istana pemerintahannya. Keraton ini dibangun di tengah hutan Beringin pada 9 Oktober 1755 dan selesai dibangun kemudian mulai ditempati pada 7 Oktober 1756. Selama proses pembangunan, Sri Sultan dan keluarganya tinggal di pesanggrahan Ambarketawang.

2.    Bergabungnya Yogyakarta ke dalam Republik Indonesia

Meski memiliki sistem pemerintahan berupa kerajaan, namun Yogyakarta secara resmi merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yogyakarta resmi bergabung ke dalam NKRI pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana IX dan Paku Alam VIII tepatnya pada 6 September 1945, sehari setelah pemerintahan Yogyakarta mengumumkan bahwa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman bergabung dengan NKRI. Presiden Soekarno pun memberikan piagam 19 Agustus 1945 sebagai bentuk penghargaan bergabungnya Yogyakarta ke dalam NKRI. Proses bergabungnya Yogyakarta ke dalam NKRI semakin mengukuhkan kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwana IX dan Paku Alam VIII dalam pemerintahan Yogyakarta dari kaca kenegaraan.

(Sumber gambar: instagram.com/kratonjogja)

Jakarta yang dipilih menjadi ibu kota negara setelah proklamasi kemerdekaan ternyata kondisinya sempat tidak aman. Saat itu masih ada sisa-sisa tentara Jepang yang belum ditarik, dan tentara Belanda juga sudah mulai kembali memasuki Jakarta. Mengetahui kondisi yang tidak kondusif bagi ibu kota, Presiden Soekarno menggelar rapat terbatas, di mana Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyarankan agar ibu kota sementara dipindahkan ke Yogyakarta. Presiden Soekarno menyambut baik saran tersebut. Kemudian orang-orang yang bergerak dalam pemerintahan secara diam-diam berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta menggunakan kereta tanpa sepengetahuan tentara Belanda. Kemudian pemerintahan Indonesia dijalankan dari Yogyakarta dari 4 Januari 1946 hingga 27 Desember 1949.

3.    Serangan umum 1 Maret 1949

(Sumber gambar: instagram.com/kratonjogja)

Saat Yogyakarta menjadi ibu kota negara sementara menggantikan Jakarta, tak selama kondisinya selalu aman. Pada Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer II di Yogyakarta. Belanda sempat menduduki beberapa wilayah Yogyakarta serta menangkap Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta, dan Menteri Luar Negeri Agus Salim untuk diasingkan ke Pulau Bangka. Indonesia pun mempersiapkan pasukan melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melancarkan perang gerilya. Barulah pada 1 Maret 1949 terjadi penyerangan besar-besaran kepada Belanda di Yogyakarta dan sekitarnya. Akhirnya pasukan Indonesia berhasil merebut kembali wilayah ibu kota di Yogyakarta selama enam jam, sebelum tentara bantuan Belanda datang untuk merebut kembali wilayah Yogyakarta. Meski hanya singkat, namun berita bahwa Indonesia berhasil melakukan serangan dan melumpuhkan tentara Belanda, berhasil membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki pasukan tentara yang kuat. Hal ini meruntuhkan klaim Belanda pada saat itu yang mengatakan bahwa Indonesia sudah lemah dan tidak memiliki tentara.

Meski peristiwa bersejarah ini telah berlalu, namun masyarakat Yogyakarta akan selalu mengenangnya sebagai sebuah peristiwa luar biasa yang membuat Yogyakarta semakin hebat, sebagai sebuah daerah istimewa di Indonesia. Saat menikmati kembali sejarah yang ada di Yogyakarta, paling cocok sambil menikmati camilan lezat dari Sakura Mochi, nih! Ada mochi premium dengan bagian luar yang kenyal dan isiannya yang bermacam-macam, ada bakpia khas Yogyakarta yang lembut di luar dan lezat di dalam, ada pia-pia yang crunchy dengan isian padat, serta pie susu yang manis. Yuk, nikmati camilan Sakura Mochi sambil menikmati suasana Yogyakarta yang penuh sejarah!

Join us on instagram: @mochi_sakurajogja