Selalu Kangen dengan Jogja

  Senin, 04 November 2024

Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Selain itu, Yogyakarta juga menyuguhkan beragam daya tarik yang membuat orang banyak mengunjungi kota ini. Mulai dari dunia pendidikan sebagai tujuan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menuntut ilmu, hingga banyaknya tujuan wisata, baik berupa wisata kuliner hingga wisata alam.

Terkenalnya Yogyakarta seperti saat ini, melalui proses yang sangat panjang. Bahkan dulu Yogyakarta adalah pecahan sebuah kerajaan besar di Pulau Jawa. Mau tahu lebih lanjut bagaimana sejarah Yogyakarta hingga menjadi kota besar seperti saat ini? Lanjut baca artikelnya, ya!

  1. Kerajaan Mataram Islam, sebagai cikal bakal berdirinya Yogyakarta(Sumber gambar: instagram.com/kratonjogja 
  2. Pada 1575, Kerajaan Mataram Islam dibentuk oleh Danang Sutawijaya yang pada waktu itu dirinya baru melepaskan diri dari Kerajaan Pajang, kerajaan yang berada di Kartasura, Surakarta. Saat itu, Danang menggelari dirinya sebagai Panembahan Senopati. Kerajaan Mataram Islam berkembang hingga sampai pada puncak kejayaannya di masa pemerintahan raja ketiga, yakni Sultan Agung atau Raden Mas Rangsang yang disiplin dan membangun angkatan perang kuat. Namun setelah berakhirnya masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam mulai merosot. Banyak wilayah yang sudah dimiliki Kerajaan Mataram Islam memutuskan untuk melepaskan diri.

    1. Konflik internal dan campur tangan VOC membuat Kerajaan Mataram Islam semakin merosot

    Puncak kemerosotan Kerajaan Mataram Islam adalah karena adanya konflik internal perebutan kekuasaan antara Pangeran Mangkubumi dengan Pakubuwana III, serta campur tangan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang sebelumnya sempat bekerja sama dengan Kerajaan Mataram Islam.

    Niat VOC untuk mengadu domba orang-orang penting yang ada di dalam Kerajaan Mataram Islam berujung pada ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada 1755.

    1. Ditandatangani Perjanjian Giyanti sebagai jalan tengah

    Inti Perjanjian Giyanti adalah Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua wilayah, dengan masing-masing wilayah memiliki raja yang berbeda dengan gelar yang berbeda pula. Wilayah yang dibagi yakni Kesunanan Surakarta yang dipimpin oleh Pakubuwana III dan Kesultanan Yogyakarta yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian memiliki gelar Sultan Hamengkubuwana I.

    1. Terbentuknya Ngayogyakarta Hadiningrat setelah Perjanjian Giyanti

    2. (Sumber gambar: unsplash.com/Farhan Abas)
    3. Setelah pembagian wilayah tersebut, Sultan Hamengkubuwana I menetapkan bahwa daerah Mataram Islam yang dia pimpin bernama Ngayogyakarta Hadiningrat. Ngayogyakarta memiliki arti wilayah Yogya yang makmur, serta hadiningrat artinya utama. Sehingga Ngayogyakarta Hadiningrat berarti Yogya yang makmur dan utama. Tempat pemerintahan sultan diputuskan berada di daerah Beringin, daerah antara sungai Winongo dan sungai Code yang dianggap sebagai lokasi strategis dan aman pada saat itu. Waktu itu, keraton sebagai istana pemerintahan sedang dibangun, sehingga Sultan Hamengkubuwana I menempati pesanggrahan Ambarketawang hingga keraton selesai dibangun dan ditempati pada 7 Oktober 1756.

      1. Terbentuknya Yogyakarta menjadi daerah istimewa setelah kemerdekaan Indonesia

      Hingga pada kemerdekaan Indonesia, Yogyakarta yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII diangkat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Yogyakarta oleh Presiden RI. Serta tak lama setelahnya, Sri Sultan Hamengkubuwana IX menyatakan bahwa Kesultanan dan Pakualaman merupakan bagian dari Republik Indonesia sekaligus menjadi daerah istimewa yang beberapa daerahnya berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

      1. Yogyakarta menjelma menjadi kota pelajar dan pariwisata\(Sumber gambar: unsplash.com/Farhan Abas)

        Semakin lama Yogyakarta semakin berkembang menjadi kota yang menarik banyak wisatawan. Yogyakarta juga dijuluki sebagai kota pelajar. Karena semasa Yogyakarta berdiri, kota ini memiliki peran besar dalam pendidikan di Indonesia, sehingga banyak orang yang datang ke Yogyakarta untuk menekuni ilmu. Selain itu, pemerintahan Yogyakarta juga pandai mengelola potensi wisata yang dimiliki. Sehingga Yogyakarta menjadi salah satu tujuan wisata yang paling ramai dikunjungi di Indonesia. Kini Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam IX yang terus menjaga nilai-nilai dan budaya Jawa sebagai pemersatu masyarakat Yogyakarta.

        Jika Yogyakarta memiliki perjalanan panjang hingga menjadi kota besar seperti saat ini, kalau mau cari yang lezatnya panjang cuma ada di Sakura Mochi! Menyajikan camilan kekinian seperti mochi premium dengan aneka variasi isian lezat, bakpia khas Yogyakarta yang isinya nggak pelit, pia-pia yang crunchy, serta pie susu yang manis. Sakura Mochi memiliki banyak outlet yang tersebar di berbagai wilayah ramai di Yogyakarta lho. Jadi tunggu apa lagi buat mampir ke outlet Sakura Mochi saat jalan-jalan keliling Yogyakarta!

Join us on instagram: @mochi_sakurajogja