Tugu
Jogja menjadi bangunan paling ikonis di Yogyakarta. Tak lengkap rasanya kalau
ke Yogyakarta tanpa sekadar melihat tugu yang berada di pusat kota Yogyakarta
ini. Tak hanya sekadar melewatinya, mampir untuk berfoto atau bersantai di
sekitar wilayah Tugu Jogja juga sering dilakukan wisatawan maupun masyarakat
Yogyakarta.
Tugu Jogja memiliki nilai sejarah dan simbol budaya yang kuat di Yogyakarta, sehingga kehadirannya begitu menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Dibalik kepopulerannya, ada beberapa fakta dan sejarah Tugu Jogja yang menarik untuk disimak lho. Kalau sudah penasaran, bisa langsung cek fakta dan penjelasannya di bawah ini, ya!
1. Awalnya bernama Tugu Golong
Gilig dengan sejarah yang penuh makna Sebelum dikenal sebagai Tugu Jogja, bangunan ini awalnya
bernama Tugu Golong Gilig. Nama tersebut mencerminkan bentuk tugu yang memiliki
puncak membulat (golong) dan bagian tubuh berbentuk silinder (gilig), dengan
ketinggian 25 meter. Pada awalnya, Sri Sultan Hamengku Buwono I membangun Tugu
Golong Gilig sebagai bangunan penghubung antara Gunung Merapi, Keraton
Yogyakarta, dan Laut Selatan, sehingga begitu terasa kesakralannya. Selain itu,
Tugu Golong Gilig juga merupakan simbol persatuan rakyat dan penguasa
Yogyakarta melawan penjajahan di masa itu.
2. Direnovasi oleh pemerintah
kolonial Hindia Belanda
Sayangnya tugu Golong Gilig runtuh akibat gempa bumi pada
1867. Lalu pada 1889, pemerintah kolonial Hindia Belanda merenovasi kembali
monumen ini dengan bentuk baru. Yakni bagian tubuh tugu berbentuk persegi,
tidak lagi silinder seperti sebelumnya. Lalu bagian puncaknya dibuat mengerucut
dengan bola kecil di bagian ujung, tidak lagi membulat seperti sebelumnya.
Ketinggiannya pun menjadi 15 meter, dan monumen itu dinamai dengan De Witte Paal (tugu pal putih) atau juga
dikenal dengan Tugu Jogja seperti yang kita kenal saat ini. Lalu pada 2012,
Tugu Jogja kembali direnovasi dengan pengecatan sebagian ornamennya dengan
warna kuning yang disebut-sebut mengandung emas 22 karat, serta dibangun taman
kecil di sekitar tugu untuk mempercantik penampilannya.
3. Berada di pusat keramaian kota Yogyakarta Tugu Jogja letaknya sangat strategis. Tugu Jogja terletak tepat di persimpangan empat jalan besar di Yogyakarta, yakni Jl. A.M. Sangaji, Jl. Pangeran Mangkubumi, Jl. Jendral Sudirman, dan Jl. Margo Utomo. Sehingga Tugu Jogja sering sekali dilewati warga Yogyakarta maupun wisatawan saat melakukan perjalanan di Yogyakarta. Tak hanya itu, lokasinya yang strategis juga membuat Tugu Jogja ini sebagai salah satu titik awal untuk berwisata di Yogyakarta. Karena Tugu Jogja juga berdekatan dengan berbagai tempat yang cocok untuk dikunjungi wisatawan, seperti Jl. Malioboro, Titik Nol Kilometer, Stasiun Tugu, Keraton Yogyakarta, Taman Pintar, Tamansari, hingga Pasar Bringharjo. Selain itu, area di sekitar Tugu Jogja juga sering dimanfaatkan untuk menongkrong dan berfoto, baik di siang maupun malam hari. Ada banyak tempat untuk menongkrong dan aneka ragam makanan, mulai dari kaki lima hingga yang kekinian. Salah satunya Sakura Mochi yang juga memiliki outlet di sekitar Tugu Jogja, tepatnya di Jl. Pasar Kembang, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta 55271.
Sakura Mochi memiliki berbagai produk camilan yang cocok
dikonsumsi saat jalan-jalan di Yogyakarta, maupun dijadikan oleh-oleh untuk
kerabat di rumah. Produk andalannya adalah mochi premium yang memiliki aneka
isian kekinian dengan tekstur yang kenyal dan lembut. Juga ada bakpia dengan
kulit lembut dan isi yang nggak pelit, pia-pia yang crunchy di luar dan lezat isiannya, serta pie susu dengan custard manis. Jadi saat jalan-jalan ke
Tugu Jogja, jangan lupa mampir ke outlet Sakura
Mochi, ya!